Cibarusah, Kabupaten Bekasi – Swatantra News |
Sungguh malang nasib seorang ibu tua renta yang sudah lumpuh, Rodiah (72) tahun, yang telah dipolisikan oleh anak kandungnya. Ia berkali-kali berusaha untuk menahan tangis saat menjelaskan tentang anak – anaknya itu.
“Anak itu durhaka sekali, saya telah mengandungnya selama 9 bulan, melahirkannya dengan taruhan nyawa,” kata Rodiah sambil menahan tangis, di rumahnya, Kampung Gudang Huut, Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah, Kamis (02/12/2021).
Rodiah sangat terpukul dengan kasus ini. Dengan sesenggukan, dia mengaku merasa takut karena telah mendapatkan teror oleh anak-anaknya hanya karena soal warisan.
“Anak saya awalnya memaksa minta warisan kepada saya dan saya masih hidup, sampai meneror saya dengan merusak kaca mobil dengan melempari batu,” ujar Rodiah dengan suara bergetar.
Kisah tentang ibu Rodiah ini viral semenjak salah satu media online memberitakannya, berawal dari kedatangannya di Polres Metro Bekasi pada Senin (29/11 /2021),lantaran adanya laporan dari ke lima anak kandungnya.
Diduga semua itu terkait warisan, anak kandungnya melaporkan ibunya (Rodiah) dengan tuduhan telah menggelapkan sertifikat tanah yang dianggap menjadi warisan oleh ke lima anaknya Rodiah.
Rodiah yang menderita kelumpuhan pada kedua kakinya itu, diantar langsung oleh ketiga anaknya yang lain.
Kata Rodiah, Ia dilaporkan oleh lima dari delapan anaknya tersebut lantaran masalah warisan, dari empat surat tanah yang dimilikinya dengan luas tanah mencapai 9000 M2, dan kerap diminta oleh putri pertamanya untuk dibagikan sebagai warisan.
“Saya merasa sakit hati, anak saya S itu telah berkali-kali melaporkan dari mulai laporan ke Mabes, Polda Metro Jaya, terakhir di Polres Metro Bekasi,” ucapnya.
Rodiah menuturkan, lima orang anak yang melaporkannya adalah S, Sw, Sr, AB, MK dan Sy.
Rodiah juga mengaku, selain dilaporkan ke Polisi, dirinya kerap menerima perlakuan yang kurang baik dari lima orang anaknya.
“Anak saya yang lima itu sering meneror, rumah saya ditimpukin batu dan saya dipaksa untuk tanda tangan,” kata Rodiah.
Sementara itu saat awak media meminta konfirmasi kepada Asep ketua RW setempat terkait permasalahan yang ada dilingkungannya itu mengatakan, masalah antara ibu Rodiah dan anak-anaknya itu sebenarnya sudah lama dan baru viral sekarang.
“Ya saya sudah mengetahui lama masalah itu, saya sebagai RW merasa prihatin,” ujarnya.
Asep mengungkapkan bahwa, dirinya sudah sering menjembatani masalah antara ibu Rodiah dengan anak – anaknya, tapi selalu mendapatkan perkataan yang tidak mengenakan dari anak-anaknya ibu Rodiah.
“Anak-anaknya itu sering bilang sama saya bahwa ini adalah urusan keluarga bukan urusan pak RW, jangan ikut campur,” kata Asep menirukan ucapan salah satu anak ibu Rodiah.
“Saya selalu pantau kerumah ibu Rodiah, saya khawatir kalau anak-anaknya itu datang lagi membuat masalah, karena saya selaku RW disini harus bertanggungjawab kalau ada apa-apa.” pungkas RW Asep kepada awak media.
(Wati W)