Kabupaten Bekasi, swatantranews.com- Dalam rangka meresmikan penempatan gedung kantor yang baru, Budiyanto, S. Pi, selaku CEO Budiyanto Corporation, sekaligus Ketua Umum ASPELIENDO (Asosiasi Pengusaha Limbah Industri Ekonomis Indonesia), Menggelar tasyakuran dan santunan anak yatim dan dhuafa, di Komplek Perkantoran Icon City, Kota Deltamas, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Jumat (10/12).
Acara tasyakuran yang digelar sejak pukul 13.00 WIB ini turut menghadirkan Sekjen ASPELIENDO Iwan Setiawan yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT. Wardah Langgeng Perkasa, Dewan Propinsi dari Fraksi Gerindra Irfan Haeroni, SH, Camat Cikarang Pusat Suwarto, ketua DPW PKS Jabar H. Nanda Suhanda, Ketua DPD PKS Kabupaten Bekasi/ yang mewakili, Tokoh ulama, Tokoh Masyarakat , serta keluarga dan pendukung Budiyanto Corporation. Budiyanto, S. Pi selalu Ketum ASPELIENDO dan CEO BUDIYANTO CORPORATION ini menampilkan slogan dalam usaha nya yaitu “Always Give The Best Contribution Dan Sinergi, Care, and Share”. Artinya perusahaan yang ada dibawah kepemimpinannya selalu berusaha memberikan kontribusi yang terbaik. Selalu bersinergi, perduli, dan berbagi, baik terhadap anggota yang tergabung maupun konsumennya.
Dalam wawancaranya bersama beberapa awak media, Budiyanto, S. Pi mengatakan bahwa ,”Permasalahan di Kabupaten Bekasi ini sangat pelik, apalagi jika bicara terkait pengangguran. Saya sering katakan mengenai potensi Bekasi dengan industri yang tersebar disini, Ada sepuluh kawasan industri di Kabupaten Bekasi ini dan hampir 10.000 hektar luas lahan yang didalamnya ada lebih dari 7.000 pabrik”
“Secara logika dari pabrik harusnya ada dua juta tenaga kerja di Kabupaten Bekasi. Tetapi faktanya, berdasarkan info yang saya dapat dari Dinas Pendidikan maupun Disnaker ( Dinas Tenaga Kerja) itu hampir 70.000, itu yang menjadi spirit saya untuk ikut ambil bagian menyelesaikan masalah tenaga kerja di Kabupaten Bekasi ini, ” Lanjutnya.
“Ketika dulu menjadi politisi, itu merupakan bonus buat saya. Tetapi yang paling utama adalah saya ingin menjadi pengusaha. Walaupun satu orang pengusaha bisa menyerap ribuan tenaga kerja. Dan dengan adanya Budiyanto Corporation, ada tiga sampai empat ribu perut setiap bulannya bisa terselamatkan, ” harap Budiyanto pasti.
“Budiyanto Corporation sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan dengan berbagai jenis kegiatan usah. Ini merupakan bagian dari kontribusi saya kepada bangsa ini untuk menyiapkan sistem agar orang orang lokal bisa menjadi seperti saya. Tidak hanya menjadi penonton, akan tetapi bisa ambil bagian dari sistem, bagaimana tumbuh berkembangnya Bekasi menjadi kota industri se Indonesia dan se Asia tenggara, ” paparnya lagi.
“Sudah ada lebih dari 15 perusahaan yang tergabung dalam Budiyanto Corporation. Dalam hal ini saya terinspirasi dan belajar dari pengalaman CHairul Tanjung dengan City Corporation nya. Disana ada Media, Finance / keuangan, properti dan lain lain. Itulah yang akhirnya menjadi spirit saya, kenapa mereka bisa kita tidak bisa???? ”
“Kalau kita hitung, ada dua juta tenaga kerja, UMK (Upah Minimum Karyawan) empat setengah juta, jika dikalikan ada kurang lebih sembilan triliyun. Itu dari gaji saja. potensinya sangat besar sekali. Artinya di Bekasi ini sangat besar kalau ada uang beredar sembilan trilyun dari gaji saja multi player efeknya sangat besar bagi bisnis, ”
“Kita orang Bekasi masa iya hanya jadi penonton dengan pergerakan uang yang sangat besar. Kita harus menjadi bagian dari proses proses itu semua. Itu yang menyememangati saya untuk mendirikan Budiyanto Corporation ini. Dan saya berinisiasi jangan bergerak di satu sektor,karena semua sektor di Bekasi ini akan tumbuh dan berkembang nantinya.”
Menurut Budiyanto ada 3 segmentasi yang sangat luar biasa.
Pertama di input. Input itu sebetulnya bisnis yang paling utama yaitu bahan baku. Katanya, Local company tidak punya kemampuan untuk menyiapkan bahan baku.karena masalah akses dan kemampuan semberdaya yang ada.
Yang kedua adalah proses tenaga kerja. Seperti Mattel yang hampir dua belas ribu karyawan,Epson empat belas ribu karyawan. Jika dihitung menurut Budiyanto, jumlahnya sudah ratusan milyar. Dan sangatlah besar.
Dan yang ke 3 di output adalah limbah,.Budiyanto menganalisa itu sebisa mungkin harus konsep di penyediaan bahan baku supaya tidak mengandalkan impor dari luar negeri.
” Sekarang ini kami baru bisa penyediaan tenaga kerja dan pengelolaan limbah saja. Saya bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk pengelolaan limbahnya, ” pungkasnya .
Giat santunan anak yatim dilaksanakan setelah adzan maghrib. Dan giat peresmian penempatan kantor baru Budiyanto Corporation dan ASPELIENDO, ditutup dengan menikmati sajian nasi kebuli.
(*/crD4)