Sosialisasikan “Jabar Cekas” Melalui TP-PKK

Kabupaten Bekasi, Swatantranews.com

Pemerintah Kabupaten Bekasi siap membantu Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mensosialisasikan Program Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas). Ketua TP-PKK Kabupaten Bekasi, Sarem Akhmad Marjuki, mengatakan hal tersebut disela wawancara usai menghadiri acara peluncuran program Jabar Cekas melalui virtual, di Command Center Diskominfosantik, Cikarang Pusat, Jumat (8/4). 

Bacaan Lainnya
banner 728x250

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Bupati/Walikota se-Jawa Barat, dan TP-PKK se-Jawa Barat ini, Sarem mengapresiasi hadirnya program Jabar Cekas dalam upaya mengurangi tindak kekerasan pada perempuan dan anak, khususnya di Kabupaten Bekasi.

“Semoga dengan adanya program ini, bisa mengurangi tindakan kekerasan pada anak dan perempuan, khususnya di Kabupaten Bekasi,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Ani Gustini, menambahkan bahwa Kabupaten Bekasi akan mendukung dan berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan program Jabar Cekas melalui TP-PKK, yang juga memiliki peranan penting dalam pemberdayaan perempuan. 

“Sesuai arahan Gubernur tadi, bahwa kita harus mensosialisasikan program Jabar Cikeas ini, khususnya Kabupaten Bekasi sampai ke tingkat Desa, RT dan RW. Kami dari TP-PKK kan terlibatnya ke perempuan, ibu-ibu, jadi bisa lebih terwujud pencegahan ini,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa program Jabar Cekas ini diluncurkan karena dilatarbelakangi oleh tingginya kasus kekerasan pada anak dan perempuan khususnya di wilayah Jawa Barat. 

Jabar Cekas kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan yang disebut Pentahelix, yakni Academics, Community, Government, Media dan Bussiness. Kolaborasi tersebut juga perlu didukung dan didorong oleh keterlibatan para stakeholder dibidang pendidikan, yakni Pemerintah Pusat untuk pengawasan di level perguruan tinggi, Provinsi Jawa Barat untuk pengawasan di level SMA, Bupati/Walikota untuk pengawasan di level SMP dan SD, serta Kantor Wilayah Agama untuk pengawasan di level sekolah Madrasah.

“Banyaknya berita yang menyesakkan dada karena tinggi tindak kekerasan, maka lahirlah sebuah nama Jabar Cekas yang dimaksudkan kepada anak dan perempuan. Yang bertanggungjawab dalam hal ini, terutama dibidang pendidikan kita semua para stakeholder,” ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menyampaikan Jabar Cekas ini juga memiliki Unit Pengaduan Terpadu Daerah Perlindungan Anak (UPTDPA), dan saluran siaga diberbagai wilayah jika terjadi tindak kekerasan. Gubernur juga berharap dengan adanya kesepakatan program tersebut tidak terdengar lagi peristiwa kasus kekerasan yang terjadi diruang publik, privat, terutama pendidikan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun akan terus memonitor jalannya program ini, mulai dari pengawasan, pencegahan dan cara mensosialisasikannya dari berbagai daerah di Jawa Barat.

“Saya berharap, sejak ada gerakan Jabar Cekas ini, tidak terdengar lagi berita peristiwa kekerasan di ruang privat, publik terutama pendidikan. Nanti kita sama-sama bergerak dan akan dipantau, dalam hal pengawasan, pengawalan, sosialisasi. Nanti diakhir tahun kita akan lihat angka statistiknya, apakah menurun atau bagaimana agar ini semua bisa berjalan.” tegasnya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di prokopim.bekasikab.go.id dengan judul Pemkab Bekasi Dukung Upaya Pencegahan Kekerasan Perempuan dan Anak Lewat Program Jabar Cekas.

Pos terkait

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *