Tumpukan Sampah Liar Di Kp. Jarakosta RT 06/04 Desa Sukadanau Di Bersihkan Dan Ditutup

Kabupaten Bekasi, Swatantranews.com

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD) Persampahan Wilayah III berharap Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, membuat Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Sampah 3R di Kampung Jarakosta.

Bacaan Lainnya
banner 728x250

” Di Kampung Jarakosta ini memang ada TPS tapi sampah yang dibuang ke sini berantakan ke pinggiran jalan,” ujar Kepala UPTD Persampahan Wilayah III ( Cikarang Barat, Cibitung, Setu), R. Sopyan Rahayu, SIP, M.Si kepada Swatantranews.com saat pihaknya mengangkut tumpukan sampah di Kampung Jarakosta, Selasa (17/05).

“Usai dibersihkan dari tumpukan sampah, lokasi akan ditutup untuk pembuangan sampah.” Lanjut Sopyan.

“Pengangkutan sampah liar di lokasi ini akan dilakukan sampai selesai yang diperkirakan mencapai lebih dari 16 Truk.” Lanjut Sopyan.

Kegiatan koordinasi penutupan sampah liar disekitar TPS wilayah RT.06/RW.04 Desa Sukadanau dihadiri :
Kepala UPTD Wilayah III R. Sopian Rahayu dan staf, Koordinator kebersihan Kecamatan Cikarang Barat, H. Amit, aggota Trantib Cikbar
Kaur dan linmas Desa Sukadanau
serta Babinsa Sukadanau.

Di sebelah lokasi penutupan sampah liar terdapat TPS yang dikelola oleh warga RT 06/04, di saranka oleh UPTD Persampahan Wilayah III agar pengangkutan sampah di TPS dilakukan 2 kali dalam seminggu.

” Bila terjadi overload kapasitas , pihak pengelola TPS agar langsung berkoordinasi dengan UPTD untuk melakukan pengangkutan extra diluar pengangkutan rutin,” terang Sopyan.

Untuk diketahui, Kampung Jarakosta tempat dimana terdapat TPS Sampah selama ini menjadi jalan alternatif dari atau menuju kawasan industri. Jadi banyak lalu lalang kendaraan bermotor yang melintas di jalan tersebut.

” Adanya TPS Sampah yang sampahnya berantakan di sepanjang jalan tentunya selain bau juga sepet di mata,” ujar Sopyan Rahayu.

Tumpukan sampah yang telah menggunung di TPS Kampung Jarakosta, oleh pasukan oranye UPTD Wilayah III sudah dibersihkan sejak tiga hari ini. Jalan menuju lokasi yang tidak terlalu lebar membuat Beko tak bisa masuk, sehingga pengerukan sampah dilakukan dengan cara manual.

Terkait dengan adanya bangunan TPS 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle ) , ujar pemerhati lingkungan, Dedi Kurniawan, jika dikelola dengan baik bisa menghasilkan secara ekonomis.

” Jika ada kemauan bisa saja TPS Sampah 3R dikelola oleh BUMDes,” ujar Dedi Kurniawan yang juga Direktur Kajian Strategis Bamboo Foundation/Save Kali Cikarang.

Sementara itu di Kabupaten Bekasi berdasarkan hasil kajian Kementerian Lingkungan Hidup, volume sampah di Kabupaten Bekasi secara keseluruhan perharinya mencapai 2.800 ton. Sedangkan kemampuan daya angkut perhari hanya 700 ton.

Di UPTD Persampahan Wilayah III yang termasuk wilayah dengan penduduk padat, pun sampah menjadi problem klasik sehari-hari. Tidak akan ada selesai- selesainya, karena selalu saja volume sampah yang dihasilkan sehari-hari jauh lebih besar ketimbang kemampuan daya angkut sampah untuk dibuang sampai ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Sampah Burangkeng, satu2nya yang dimiliki Kabupaten Bekasi.

Sopyan oleh karenanya berharap, siapa pun nanti yang akan menjadi Pj Bupati Bekasi atau bahkan bupati definitif, punya langkah strategis dalam mengatasi masalah persampahan di Kabupaten Bekasi. (Red)

Pos terkait

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *