Kab. Bekasi, SwatantraNews- Laman Subandu bin Malin (80), atau sering di sapa Kong Endu, warga Kampung bluwo RT02/02 Desa Suka laksana, Sukakarya Kab. bekasi, diduga Cuma gara-gara uang Rp 200 ribu rupiah, Atas pengakuannya, dirinya bersama istri merasa diusir dari rumah sendiri oleh anak Kandungnya yang perempuan, (Anak paling tua).
” Padahal cuma gara-gara duit 200 ribu, Anak saya yang paling tua begitu tega, bahasanya, ngusir saya dari rumah saya sendiri, Udah jangan pada tinggal disini dar pada bikin pusing doang, saya Sudah gak mau ngurusin saya,” Kata Lansia 80 Tahun (Kong Endu), saat di jumpai di emperan ruko Cikarang plaza, Minggu (12/3). Sambil menampakan kesedihan.
lanjut Kong Endu, Sudah 1,5 bulan saya gelandang di emperan toko di wilayah cikarang, Ini bukan merupakan pilihan hidup, tapi karena keterpaksaan,
“Mau balik ke kampung rasanya hati nggak kuat, Di usia saya yang sudah lansia (80) sakit-sakitan, merasa sedih akan nasib saya, Kok, tega anak sendiri ngusir orang tua, bahkan ke empat anak-anak yang lainnya gak ada yang peduli, padahal anak saya ada lima, hidupnya pada jaya, Tapi hidup saya blangsak, buat rokok aja kudu cari puntung, Sampai sekarang juga gak pernah ada yang peduli, ” ungkap sedih Kong Ndu.
Baju satu kering di badan
Sebagai orang tua, saya berusaha enggak meratapi kesedihan, mungkin sampai akhir hayat saya tinggal di emperan toko, biar kata orang, saya gelandangan atau apa saja yang penting anak-anak saya bahagia dengan keluarganya.
Alhamdulillah, ada Opung dia orang baik yang kasih saya tinggal di emperan rukonya, dia gak merasa risi atau lainnya adanya saya di depan rukonya, tapi saya sama istri tetep jaga kebersihan.
” Buat mandi dan ke WC saya bayar 2000 ada Toilet umum di sekitar Ruko Cikarang plaza, Cuma sejak saya berangkat dari rumah 1,5 bulan yang lalu, Ibarat kata baju satu kering di badan, Untuk tidur istri di dalam gerobok, saya ampar koran di lantai, Cuma kalau banjir saya tidur diatas peti buah (bekas),” Ujarnya.
‘Untuk makan sehari hari terpaksa harus meminta -minta dar pedagang yang ada di pasar cibitung’
“Yah, Buat bertahan hidup bersama istri, saya minta-minta di pasar Cibitung, Tapi sekarang istri lagi sakit, saya jalan sendiri biarpun kaki sudah sakit pakai tongkat, tetap harus jalan ke pasar, buat dapet sesuap nasi dan beli obat agar bertahan hidup,”Ungkapnya.
“Yah, kalau ada modal mungkin saya sama nenek-nenek bisa jualan gorengan sama kopi, Kalau buat balik ke kampung masih belum Terima hati ini, udah tua diusir anak, padahal anak kandung sendiri, bukan anak tiri, dari kecil digedein, tapi mungkin ini jalan saya, sebagai orang tua saya salah apa?, ” Tutupnya sambil berlinang air mata.
Pahit yang dirasa terlalu pahit.
Atas pengakuan Kong Endu, Awak media belum menyusuri keterangan dari keluarganya, yang katanya tinggal di Kampung Bluwo Indah, Sukakarya. Kelima anak Kong Endu, Kasman, Sukardi, Sumantri, Yanto dan Rokayah, Sampai saat ini belum ada info dari pihak keluarga (anak) belum ada yang cariin.
Saat ini Kong Endu ada di Emperan toko Cikarang Plaza, Setelah ditinggal mati istri, Kong Endu bersama istri barunya (Dastem) berjalan kurang lebih 3 tahun, bertahan tinggal di emperan ruko Cikarang Plaza Jalan Yos sudarso Cikarang utara.
Konon katanya saudara Kong Endu ada Kades Ojos(lurah Ojos) Sukakarsa, Kades Suka laksana dan banyak keluarga lainnya di Kampung Bluwo, Kong Endu Mantan Linmas!
(*/red)