Kab. Bekasi, Swatantra News- Kegiatan bersih-bersih saluran kali Tanah tinggi tepatnya di Prapatan kampung pulo kendal Kelurahan Seti Asih Kecamatan Tarumajaya yang dikerjakan oleh puluhan petugas (pasukan orange) UPT Pengelolaan Persampahan Wilayah I Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, sepertinya hanya menjadi lipsing belaka, hasil akhir yang di kerjakan jauh dari kata maksimal, Padahal kegiatan bersih-bersih kali sudah mengerahkan puluhan personel pasukan orange, dari info yang ada, bersih-bersih kali menjadi agenda rutin UPT Persampahan wilayah 1 pada sepekan sekali setiap hari Jum’at (Giat Jumsih).
” Yah, kegiatan bersih-bersih kali, oleh UPTD wilayah 1 saya rasa kurang maksimal, coba aja di lihat, Sampah yang menumpuk di muka jembatan dan sepanjang +-15 meter kedepan, posisi sampah masih tetap tidak bergerak, padahal tadi yang kerja banyak, tetapi yang turun ke kali, cuma beberapa orang saja, jadi hasilnya kurang maksimal, ‘ Ujar warga sekitar yang enggan disebut namanya, usai menyantap menu Jum’at berkah bersama Gegawan Ibu Hj Qomariyah di Galeri Samara Batik Bekasi Setia Asih, Jum’at (23/6).

“Miris, sangat disayangkan, saluran kali kampung pulo Kendal- Tanah Tinggi setia Asih, hampir setiap Jum’at selalu jadi target pembersihan sampah tapi hasilnya, kurang maksimal, ” Imbuhnya.
Sementara itu, Ketua RW 03 Kamp Pulo kendal, menyambut positif kegiatan bersih-bersih kali tanah Tinggi yang berbatasan dengan wilayahnya (Pulo Kendal) oleh dinas Lingkungan hidup (DLH) Kab. Bekasi.
” Terkait adanya keluhan warga, soal kerja Pasukan orange kurang maksimal, Hal ini wajar, memang kenyataan yang ada dilapangan seperti itu, setiap kerja Jumsih tidak pernah tuntas, tetap saja masih ada barisan sampah di aliran kali,” Kata Ketua RW 03 melalui saluran telpon, Jum’at (23/6).
Dikatakannya, Persoalan penumpukan sampah di aliran kali tanah Tinggi, bukan hal yang baru, artinya harus ada solusi cepat mengatasi persoalan di saluran kali Tanah Tinggi, Kalau dahulu ada kerja bakti warga, pada saat masih ada PKTD (Padat karya Tunai desa), untuk saat ini sudah tidak ada lagi.
” Sampah di aliran kali Tanah Tinggi, saya yakin bukan dari warga kampung pulo kendal, tetapi kebanyakan sampah dari Kota Bekasi, dan juga kondisi jembatan atau pintu air yang rendah, mungkin sudah penuh lumpur, jadi sampah tidak bisa lewat, Kalau dahulu ada pintu air kecil disisi kanan, sekarang sudah di tutup total, jadi sampah selalu numpuk di muka jembatan,” Ujarnya.
Masih kata Ketua RW, Kalau tidak salah, beberapa waktu lalu sudah ada tim survei, untuk pelebaran dan pembangunan jembatan prapatan Pulo kendal, Katanya sih 2024 mau dikerjakan.
“Semoga saja, rencana pembangunan Jembatan Perapatan Pulo kendal segera terlaksana, dan juga segera ada pemasangan pelampung sampah (Trash Barrier) yang dipasang di perbatasan kota Bekasi – Kel. setia Asih,” Pungkasnya.
Hingga naskah ini tayang, rekan media belum dapat konfirmasi lengkap dari kepala UPTD Persampahan wilayah 1 Dinas LH Kab. Bekasi, terkait keluhan warga, hasil kerja yang kurang maksimal.
(*/red)