Jembrana, SwatantraNews- Rencana Pemerintah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali untuk Merevitalisasi Pasar Umum Negara (PUN), Akan segera terealisasi, Hal ini diketahui setelah terjadi pertemuan antara Pemerintah dengan Perwakilan Paguyuban Pedagang yang difasilitasi Ketua DPRD bersama Komisi I,II dan III, di ruang rapat Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jembrana, Senin (21/6/2023).
Diketahui, Dalam pertemuan tersebut (antara pemerintah dengan Perwakilan Paguyuban Pedagang yang difasilitasi DPRD Jembrana ) telah terjalin beberapa kesepakatan tentang dua lantai, dan luasan akan di data ulang, terkait los dan kios, pemerintah akan menghitung ulang pedagang yang aktif dari semula 1098 menjadi 800-an, ini memungkinkan luasan Los/kios akan bisa dirubah.
“Kami bersyukur sudah difasilitasi oleh Dewan (DPRD Jembrana) mediasi sudah mulai mencair, dan semua keresahan kami sebagai Pedagang sudah akan diakomodir oleh pemerintah,” kata I Gde Sujana Ketua 1 Pengurus Paguyuban pedagang pasar, usai rapat dengar pendapat di Gedung DPRD Jembrana, Senin (26/6/2023).
“Kami sebenarnya tidak anti Revitalisasi, karena selama ini kami mendapatkan informasi dari Medsos dan berita lainnya, minimnya informasi dan sosialisasi, tetapi Setelah ada penjelasan dari pemerintah baru kami mengetahui dengan jelas, ” ungkapnya.
“Yah, tadi akhirnya kita bersama pemerintah sudah mulai ada kesepemahaman tentang dua lantai, dan terkait luasan akan di data ulang, nantilah sebelum tangga 21 (21/7/2023), kita akan mengadakan pertemuan kembali dengan pemerintah terkait hal ini,” Tambahnya.
Disisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Jembrana, Drs. I Made Budiasa, M.Si menjelaskan, jika pihaknya (Eksekutif) akan mengakomodir permintaan dari para pedagang, seperti akan mendata kembali kenyataan lapangan terkait los/kios.
“Dalam kesempatan ini kami ucapkan terimakasih kepada dewan, karena sudah
memfasilitasi kami eksekutif untuk bertemu dengan para pedagang, dimana tadi sudah buka-bukaan apa yang menjadi keinginan dan harapan dari para pedagang,” ucapnya.
la mengungkap ada beberapa kesepakatan yang sudah disepakati seperti struktur bangunan dua lantai, namun ada konsekuensi yang di terima menurut Koefisien Dasar Bangunan (KDB) menurut Standar Nasional Indonesia (SNI),
“Setelah ini kita akan data ulang, nanti luasan lantai itu kita akan bagi lagi, toh juga kan kita siapkan untuk mereka semua (pedagang Pasar) bukan pedagang baru, kalau memang luasan sekian dibagi dengan berapa pedagang yang aktif itulah nanti yang kita bagikan,” Imbuhnya.
“Mudah-mudahan nanti itu, kita kan menyiapkan untuk 1098 pedagang jika benar yang aktif hanya 800 an pedagang,
jadi pembaginya jadi 800 dari 1098 tadi, nah jadi harapan bisa lebih lebar lagi, meskipun tidak akan sama seperti sekarang,”harapnya.
Disinggung terkait Relokasi, Budiasa berkata akan ditinjau kembali, karena tadi ada masukan dari pedagang untuk di relokasi di pasar ljo Gading sementara,
“Sebenarnya kita mau semuanya
(pedagang) di sana (parkiran Pemkab) namun setelah kami cek bersama kadis PU, jadi memang kurang, nanti ini kita akan bicarakan lagi sama mereka lah,” pungkasnya.
Sebelumnya ratusan Pedagang pasar mendatangi kantor DPRD Jembrana melakukan penolakan dan mengadukan nasib mereka terkait Revitalisasi Pasar Umum Negara yang dilakukan pemerintah, dan Ketua DPRD Jembrana saat itu berjanji
akan memfasilitasi mereka dengan Eksekutif Senin depan, Kamis (22/6/2023) lalu.
Dikutip berita, Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menerima bantuan revitalisasi pasar dari Pemerintah Pusat,
Pembangunan pasar yang baru atau revitalisasi Pasar Umum Negara akan dimulai Agustus 2023,” kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba, saat rapat koordinasi terkait rencana tersebut di Negara,Kamis lalu.
“Untuk pedagang Pasar Senggol kami relokasi ke Peken Ijogading dan Jalan Gunung Agung. Revitalisasi pasar yang dibiayai pemerintah pusat ini mencakup Pasar Umum Negara dan Pasar Senggol,” katanya.
Menurut dia, anggaran proyek pembangunan pasar ini mencapai Rp145 miliar, yang sepenuhnya berasal dari pemerintah pusat.
Pasar yang bersih dan modern juga akan menunjang sektor pariwisata di Kabupaten Jembrana, karena dirinya yakin kunjungan wisatawan akan meningkat ke daerah ini.
“Wisatawan tentu ingin pasar yang bersih dan nyaman. Pasar yang baru akan dilengkapi sarana rekreasi dan area terbuka untuk bersantai,” katanya.
(*/cr. bud)