Bangli dan TPS Liar Sriamur Jadi Sorotan Warga, Ini Kata H.Endang  Kasi Trantib Tambun Utara

Kab.Bekasi, swatantranews – Tokoh Pemuda Tambun utara angkat bicara terkait maraknya persoalan lingkungan yang ada di wilayah Tambun Utara, Selain persoalan sampah yang menggunung di bantaran kali Bekasi (TPS liar di wilayah Sriamur), muncul  lagi persoalan klasik, maraknya Bangli (bangunan liar ) yang semakin menjamur di jalur tanggul Srimukti, kecamatan Tambun Utara, hal ini tidak menutup kemungkinan ada oknum yang bermain dalam pembuangan sampah liar dan pendirian bangunan liar di bantaran kali (Pintu air kali jati depan perumahan Suropati -red), mungkinkah Satpol PP kecamatan atau Camat Tambun utara tutup mata, Padahal berada di Jalur utama.

” Mumpung  masih sedikit  bangunan liar di bantaran Pintu air kali jati depan perumahan Suropati, Setidaknya dari pemerintah ada plang larangan membangun (dari instansi berwenang) kita sudah coba tegur pada saat pembangunan, walaupun  responnya kurang nyaman,” Kata Agus Sutejo Tokoh Pemuda dan juga sebagai Ketua Karang Taruna Tambun utara,  Selasa (23/1)

Dikatakan Bos Tejo sapaan akrab  di group WhatsApp, Bicara kajian lingkungan, munculnya TPS liar di Sriamur dan menjamurnya Bangunan liar dua hal yang tidak bisa terpisahkan, bila ada pembiaran akan berdampak meluas, efeknya lingkungan jadi kumuh, sedangkan untuk  Bangli di bantaran kali jati Srimukti, bahkan terindikasi jadi ajang jual beli  tanah pengairan/PJT, oleh seorang  oknum yang  tidak bertanggungjawab.

“Efek menjamurnya Bangli jalan  jadi sempit dan bikin kemacetan jalan dan akan terlihat kumuh kampung kita,” Keluh Ketua Karang Taruna Tambun Utara.

Lanjutnya, Seharusnya kita Sebagai warga Tambun Utara bangga, kampung kita sudah rame ada akses  jalan Tol dan adanya’ pelebaran jalan, tapi  sayangnya saluran Kali jati sudah di normalisasi, ujug-ujug disalahkan gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung, buat Bangli.

“Cape-cape kades dan  Camat Tambun Utara, ngusulin pelebaran jalan tanggul Srimukti, ehh jalan udah lebar, seenaknya orang tinggal  matok buat bangunan liar, malah ada Bangli yang menggunakan bahu jalan, kalau di biarkan akan menyempit lagi jalan  tersebut,” pungkas Sutejo.

Sementara itu, Kasi Trantib Kecamatan Tambun Utara saat di konfirmasi terkait Bangli dan TPS di Sriamur (Kadus Sada-red), menuturkan.

” Untuk TPS di Sriamur, saya sudah mendatangi langsung lokasi sampah yang menggunung (sambil menunjukkan gambar hasil kunjungan ke lokasi TPS Sriamur-red), ingin menanyakan izinnya, karena pada saat dilokasi, Ada mobil Kuning (Truk Sampah), bahkan saya lihat langsung jelas -jelas  ada puluhan mobil sedang membuang sampah, tapi mereka  santai,” Kata H.Endang Kasi Trantib Kecamatan Tambun Utara,Selasa (23/1)

Lanjutnya,  Kehadiran kami bersama anggota, berharap dapat bertemu  pemilik  dan penanggungjawab lokasi TPS Tanpa Izin, kami tidak bisa mengambil eksekusi langsung, terkait hal ini akan langsung kami laporkan ke Dinas LH / UPTD persampahan Wilayah 2 (Sumardi)  dan Camat Tambun Utara serta Satpol PP kabupaten Bekasi.

“Yah, TPS Sriamur memang menjadi penyakit lama, Sudah sering dari pihak desa bahkan kami sudah sering bersurat, akan tetapi tetap saja sampai saat ini kurang  mendapat respon dari pengelola ataupun penanggungjawab lokasi TPS  Ilegal di Sriamur,” Kata Kasi Trantib Tambun Utara.

Selanjutnya Kata H.Endang, Untuk persoalan Bangli yang berada di bantaran kali atau di area Pintu air kali jati  desa Srimukti, sebagaimana yang di keluhkan Tokoh Pemuda Tambun utara.

” Untuk persoalan Bangli seharusnya menjadi tanggungjawab Pemerintahan desa setempat, baik soal penempatan, izin domisili dan lainnya, Akan tetapi bila ada surat bantuan penertiban, tentunya akan kita siapkan anggota,” ujarnya.

Masih kata H.Endang, Tidak dipungkiri, soal bangunan liar marak di bantaran kali, bukan hanya di desa Srimukti dan pasar Gabus, hampir di setiap desa muncul Bangli di pinggir kali, Seperti desa Satria Jaya, Karang Satria, Satria Mekar, Jejalen Jaya, Srijaya dan Srimahi.

” Hampir setiap Desa, seolah -olah sengaja dikasih ruang untuk berdirinya Bangli, bahkan ada yang berbentuk bangunan permanen, seperti di bantaran kali busa Karang satria, Alih pungsi DAS (daerah aliran sungai) sengaja dan atau jalan di tutup menjadi sederetan perkampungan pengusaha menengah bermodal cukup besar, hal ini tentunya  harus ada perhatian khusus dari pemerintah desa, bukan melempar tanggungjawab ke Kecamatan,” imbuhnya.

” Terimakasih kepada warga yang peduli lingkungan bersih, aman dan nyaman, memberikan laporan soal Bangli dan sampah di wilayah Tambun utara kepada kami, Akan tetapi setidaknya laporkan dahulu apabila ada hal yang berkenaan dengan lingkungan (Bangli-sampah dll) kepada pemerintahan desa setempat,  setidaknya setiap Desa  ada 10 petugas Linmas Inti,” pungkasnya.

(*/red)

Pos terkait

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *