Kab Bekasi, swatantranews- Kehadiran wilayah pesisir pantai yang dihiasi oleh pemandangan eksotik berbagai tumbuhan bakau atau Mangrove dari berbagai jenis tumbuh di sana, Suasana gemericik air dan suara mesin etek-etek (Perahu nelayan) kadang menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang, atau hampir dapat dinikmati oleh banyak orang untuk mengisi relung hati yang penat, setelah seharian full bergelut dengan waktu yang dibatasi oleh sibuknya pekerjaan.
MUSEUM MANGROVE TARUMANEGARA di Sungai Keraton yang di prakarsai oleh LMDH Segarajaya Lestari, menjadi sebuah jawaban sesaat dimungkinkan dapat menjadi inspirasi baru, pembangkit energi baru terbarukan, Mens sana in corpore sano atau Jiwa yang sehat dalam tubuh yang sehat.” Maksudnya jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat juga, datang dan kunjungi Wisata Museum Mangrove Tarumanegara di Sungai Karaton dan wisata Religi dengan nuansa alam di dalam Kawasan Hutan yang Asri dan keramahan masyarakat nelayan.
Kumpul bareng Ketua LMDH bersama Nelayan Sungai Keraton, di lokasi Museum Mangrove Tarumanegara.
” Nama Tempat Wisatanya Museum Mangrove Tarumanegara di Sungai Keraton dan Wisata Religi Keramat Pumbul, Lokasi ini nantinya bakal menjadi Icon wisata bahari yang baru sebagai mercusuar panorama alam yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, yang berlokasi di pesisir pantai Tarumajaya desa Segarajaya Tarumajaya kabupaten Bekasi,” Kata Abah Samsuri Ketua LMDH Segarajaya Lestari, Kamis 1 Februari 2024.
Lanjutnya, Keindahan alam menuju dari dan ke Museum Mangrove Tarumanegara seolah – olah tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, menjadi tantangan tersendiri bagi pengunjung yang takjub akan keindahan alam, Aksesnya sangat mudah dilalui, Sepanjang jalan kenangan pengunjung Museum diajak melintasi hutan mangrove yang saling bergandengan dan akar yang menggantung.
” Untuk sampai di lokasi Museum mangrove dan wisata Religi, dapat ditempuh dengan perahu wisata atau perahu etek-etek selama +- 20 menit dari pangkalan perahu Sungai Niri,” Katanya.
” Segala jenis Mangrove (Kendeka, api-api, pidada, bugem, prepet) dan puluhan jenis Mangrove lainnya, nantinya pengunjung akan dapat menyaksikan dan melihat langsung, dari mulai penyemaian bibit Mangrove sampai tumbuh subur di pesisir pantai, lokasi Museum aman ramah lingkungan dan dapat juga kedepannya ditempuh dengan akses Jalan darat,” tambahnya.
Dikatakan Abah Samsuri, LMDH Segarajaya Lestari mengantongi NKK (Naskah Kesepakatan Kerjasama) Nomor : 22/043.7/PKS-WA/BGR/Divre Janten/2023, seluas 4.5 Ha, bekerja sama dengan Perhutani ujung kerawang, KPH Bogor, dan atas dukungan dari PT.PLN Nusantara Power, UP Muara Tawar akan mempersembahkan Museum Mangrove Tarumanegara dan Wisata Religi Keramat Pumbul, untuk menambah edukasi bagi para pelajar dan umumnya bagi masyarakat kabupaten Bekasi.
” Yah, pembangunan Museum Mangrove saat ini sudah 60%, Tujuan kita ingin membangun ekonomi masyarakat lokal dengan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar yang terdiri dari masyarakat di tiga kampung (Sungai Niri, Suka Duri dan Sembilangan),” Jelasnya.
Ketua LMDH Segarajaya Lestari juga berharap, Lokasi Museum Mangrove Tarumanegara dapat menjadi edukasi bagi para pelajar dan masyarakat umumnya.
” Berharap Pemda Kabupaten Bekasi dibawah kepemimpinan Pj Bupati Dani Ramdan dan dinas lainnya dapat melihat dan mengunjungi lokasi wisata terbaru di Kabupaten Bekasi, atau Museum Mangrove Tarumanegara dan Wisata Religi Keramat Pumbul dengan nuansa alam di pesisir pantai, Untuk selanjutnya kami juga berharap adanya kepedulian dari lingkungan sekitar, baik Pengusaha, Perusahaan atau Masyarakat sekitar untuk mendukung pengembangan Museum mangrove Tarumanegara, demi terjaganya kelestarian alam dan lingkungan,” pungkasnya.
(*/red/Acep)