Babelan, Swatantranews Com || Kabar duka anak negeri dialami oleh seorang siswi SMA Negeri 1 Babelan kelas X, warga Kebalen RT02/014, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dilaporkan enggan kembali ke sekolah, lantaran merasa malu karena sering ditagih oleh guru akibat belum membayar sumbangan komite sekolah, sebesar Rp.1.950.000, (belum diketahui jenis sumbangan apa) sehingga menjadi beban psikis siswi tersebut.
Seolah mengabaikan program pemerintah, begitu mahalnya biaya pendidikan di negeri Konoha, Seorang siswi SMAN 1 Babelan, berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, harus menanggung derita dan mengalami beban psikis lantaran sumbangan komite yang konon kabarnya sukarela kenyataan di lapangan kerap berbeda, sering di tagih oleh guru lantaran belum melunasi sumbangan.
Dari informasi yang dirangkum, Rasa malu siswi tersebut seakan mengalami fobia, karena tidak mampu memenuhi sumbangan komite membuat siswa tersebut kehilangan semangat untuk melanjutkan pendidikannya.
Kasus ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar, yang prihatin dengan nasib siswa tersebut. Mereka menilai bahwa penagihan sumbangan seharusnya tidak dilakukan secara langsung kepada siswa, apalagi jika sampai memengaruhi semangat belajar.
Melalui tulisan ini diharapkan, Pihak sekolah dan KCD provinsi Jabar untuk mencari solusi soal istilah sumbangan di komite, sehingga tidak menjadi penghambat pendidikan, diharapkan persoalan ini dapat segera memberikan solusi yang bijaksana, seperti memberikan dispensasi atau mencari alternatif lain agar siswa dari keluarga kurang mampu tetap bisa bersekolah tanpa merasa terbebani.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawabarat juga diminta turun tangan untuk memastikan hak setiap anak dalam mengakses pendidikan tidak terganggu oleh masalah ekonomi.
Dialog antara sekolah, orang tua, dan pihak terkait diharapkan dapat menghasilkan solusi terbaik agar siswa tersebut dapat kembali bersekolah dengan tenang dan nyaman.
Diketahui, pihak SMA Negeri 1 Babelan beberapa waktu lalu sempat terlihat mendatangi kediaman siswi kelas X itu, dan karena terlanjur malu siswi tersebut tetap enggan untuk sekolah, dan berencana akan pindah sekolah.
(*/red/Boby)