Kota Bekasi, swatantranews- Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, memberikan perhatian serius terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk mengubah aliran Kalimalang menjadi destinasi wisata air dan kuliner. Ia menegaskan pentingnya perencanaan yang matang agar proyek ini tidak hanya sekadar menjadi kebanggaan di brosur, tetapi dapat berfungsi dengan baik di lapangan.
“Tanpa perencanaan matang, Kalimalang bisa terlihat cantik di brosur, tapi bisa jadi kumuh di lapangan,” ujar Wildan dalam keterangannya, Senin (25/8/2025).
Ia juga mengingatkan agar pembangunan proyek ini tidak hanya berfokus pada penciptaan ikon kota, tetapi juga harus mempertimbangkan berbagai dampak yang mungkin timbul, terutama masalah sampah.
Prinsip Zero Litter
Wildan mengungkapkan bahwa salah satu potensi masalah yang harus diantisipasi adalah sampah yang mungkin muncul seiring dengan berkembangnya kawasan wisata tersebut. Ia menekankan perlunya penerapan prinsip Zero Litter atau bebas sampah di lokasi wisata, dengan kewajiban menyediakan fasilitas pengendali sampah, khususnya di area sungai.
“Konsep wisata harus menekankan prinsip Zero Litter, tidak boleh ada sampah plastik, wajib ada fasilitas pengendali sampah di sungai, dan BUMD sebagai pengelola harus profesional,” tegasnya.
Selain masalah sampah, Wildan juga mengingatkan pentingnya pengaturan lalu lintas, mengingat kawasan tersebut berada di wilayah yang padat dengan aktivitas lalu lintas. Ia menilai, aspek pengaturan lalu lintas harus menjadi perhatian serius agar tidak menimbulkan kemacetan atau gangguan di sekitar area wisata.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengungkapkan bahwa proyek ini didukung oleh dana dari pihak swasta, PT Mizu, melalui program corporate social responsibility (CSR) senilai Rp 36 miliar, serta tambahan dana dari Pemkot Bekasi sebesar Rp 30 miliar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menyediakan dana tambahan Rp 60 miliar untuk mendukung proyek ini.
“Pemkot Bekasi akan menyiapkan Rp 30 miliar untuk membangun pedestrian. Mudah-mudahan sisa pembangunannya bisa sampai ke Kota Bintang dan selesai tahun depan,” jelas Tri saat pidato di Kalimalang, Kamis (21/8/2025).
Direktur Utama BUMD PT Mitra Patriot, David Rahardja, menambahkan bahwa renovasi jembatan akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, anggaran awal baru berasal dari CSR PT Mizu, dan proyek diperkirakan mulai beroperasi pada Januari 2026.
“Pengelolaannya akan dikelola oleh BUMD, PT Mitra Patriot, dan kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui proses lelang. Nanti, jembatan di atas aliran Kalimalang akan bisa dilalui kapal, dan di sisi jembatan akan ada wisata kuliner,” jelas David.
Proyek renovasi ini dimulai dari depan Metropolitan Mall hingga kawasan superblok Grand Kota Bintang. Desain jembatan yang melengkung direncanakan agar kapal bisa lewat di tengahnya, sementara sisi jembatan akan dilengkapi dengan fasilitas kuliner, menjadikan kawasan Kalimalang sebagai destinasi wisata yang menarik di masa depan.
(*/red/**)
Adv/humas setwan DPRD kota Bekasi