Kabupaten Bekasi, swatantranews – Beda persepsi antara Pemerintah Desa Buni Bakti dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, terkait penolakan usulan perbaikan jembatan di kampung Tambun Siran, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, yang pernah dilalui Presiden RI Prabowo Subianto.
Usulan perbaikan jembatan sempat ditolak Pemerintah Kabupaten Bekasi pada 12 Februari 2025 lalu dengan alasan kondisi jembatan masih layak digunakan, Akan tetapi kondisi jembatan tersebut kini semakin memprihatinkan, selain sebagai akses warga sekitar, jembatan ini juga sebagai jalur utama siswa/i SDN Buni Bakti 02 yang pernah di kunjungi Presiden Prabowo Subianto pada saat wilayah tersebut terendam banjir 2024 lalu.
Penolakan itu membuat Kepala Desa Buni Bakti geram. Ia bahkan sempat menanyakan langsung alasan penolakan tersebut kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi.
“Aneh, menurut Bappeda Kabupaten Bekasi kami disebut tidak pernah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut. Namun ketika kami tunjukkan bukti penolakan dari Pemda Kabupaten Bekasi, pihak Bappeda tidak bisa bicara apa-apa, “ujar Sidi Sumardi, Jumat (12/9/2025).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa jembatan tersebut dibangun dari anggaran swadaya masyarakat.
“Jembatan ini dibangun dari anggaran swadaya, dan sempat beberapa kali dilakukan perawatan dan perbaikan oleh pihak desa, “terangnya.
Dan belum lama ini pihak Bappeda kembali mendatangi Desa Buni Bakti dan justru meminta agar usulan pembangunan jembatan itu diajukan kembali.
“Alhamdulillah, kemarin sudah kita layangkan surat kembali ke Bupati Bekasi. Sekaligus kita sertakan juga usulan pembangunan jalan lingkungan, “tegasnya.
Masyarakat berharap Pemkab Bekasi segera merespons serius usulan tersebut, mengingat jembatan itu bukan hanya sarana vital bagi mobilitas warga, tetapi juga memiliki nilai sejarah karena pernah dilintasi Presiden Prabowo.
(*/red/Bob)