Peristiwa…!  Kantor Desa Sindangjaya di Gruduk Warga,  Tuntut Keadilan Dugaan Salah Tangkap, Ini Kata Kades Ruslan

Kabupaten Bekasi, swatantranews – Warga Kp Pulo rengas Beramai-ramai mendatangi kantor desa Sindangjaya kecamatan cabang Bungin Tuntut keadilan terkait dugaan lima remaja korban salah tangkap yang diduga di lakukan oleh oknum anggota polisi, Kamis  13/02/25.

Dari info yang ada, Kejadian rombongan warga geruduk kantor desa Sindangjaya, lantaran Terjadinya dugaan perampokan warung kelontong di Kp Pulo rengas desa Sindangjaya kecamatan cabang Bungin pada tanggal 10/02/2025 Minggu malam, Bimah 71 th. pemilik warung yang menjadi korban hingga meninggal dunia.

Dikatakan Udin saya minta keadilan kepada bapak prabowo bapak Kapolda kapolres dan bapak Kapolsek anak saya jadi korban dugaan  salah tangkap. dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh anak saya terkait perampokan dan pembunuhan pemilik warung pada Minggu malam yang lalu,

“Semua korban dugaan salah tangkap ada lima orang. salah satunya anak saya sendiri. Menurut saya para oknum polisi sudah melanggar tanpa adanya surat penangkapan terlebih dahulu,” kata Udin orang tua korban. dengan nada kesal pada awak media,

Ditempat yang sama. masih kata para orang tua korban.

“Rabu malam rumah saya di ketok-ketok pada orang tidak dikenal. ciri-ciri orang tersebut tinggi berbadan tegap ia mengaku dari anggota polisi rumah saya di geledah menanyai anak saya mereka yang mengaku anggota polisi langsung pergi,” Kata Ibu Namih.

Tidak lama kemudian terdengar anak saya ditangkap  dibawa langsung pergi menggunakan mobil warna putih, katanya dibawa ke polres lalu saya melapor ke pak lurah.

“Keesokan harinya pak lurah langsung mendatangi polres trus anak saya dibawa balik sampai saat ini anak saya trauma karena ada dugaan tindak kekerasan. Sampai saat ini anak saya merasakan sakit di perut dan wajah,” keluhnya.

“Saya menuntut kepada hukum minta keadilan yang seadil-adilnya dan ditindak tegas para oknum anggota Polisi yang telah menganiaya anak saya dan menjadi korban dugaan salah tangkap,” kata ibu Namih sambil menangis

Inisial (A) korban dugaan salah tangkap, yang menangkap dan membawa saya kedalam mobil pada malam itu saya tidak kenal tapi saya ingat wajah nya ciri-cirinya tinggi bersih iya mengaku polis saya dibawa ke J&T trus saya dipukul dan ditodong menggunakan pistol disuru mengakui perbuatan perampokan dan pembunuhan
Tersebut.

“Cukup trauma saya rasanya,”tandasnya.

Sementara itu Ruslan Abdul Gani kades Sindangjaya saat di konfirmasi Via WhatsApp.

” Iya betul saya jemput di polres, kelima korban dugaan salah tangkap mereka semua warga saya,” ucap  singkat Kades Sindangjaya.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait dugaan penganiayaan ini. Publik kini menanti langkah tegas dari pihak berwenang dalam menangani kedua kasus yang saling berkaitan ini, Sejumlah pihak menuntut agar aparat yang terlibat diperiksa secara etik dan hukum demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

(*/M.Hasan)

Pos terkait

banner 728x250