Sukawangi, Swatantra news.com~ Kepala Desa Sukabudi Iimudin Suparna mengapresiasi kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Sukabudi, atas rampungnya pengerjaan bangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) hingga 100%, sesuai dengan waktu yang sudah diperkirakan, Rabu (10/11/21)
Periode tahun 2021 ini Desa Sukabudi, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi menerima sebanyak 15 kuota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program Rutilahu. Sebelumnya sempat terverifikasi sebanyak 40 kuota. Namun karena adanya pandemi COVID-19, terpangkas menjadi 15 kuota saja , dan anggarannya bersumber dari APBD.
LPM Desa Sukabudi yang diketuai oleh Bang Udin ( begitu sapaan akrabnya) bersama bendaharanya Kang Warso dan anggota LPM lainnnya, benar-benar memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, agar bangunan Rutilahu tersebut cepat selesai.
” Alhamdulillah proses realisasi dilapangan sangat kondusif. Mulai proses pendataan sampai mendampingi bedah rumah dari awal sampai selesai bersama Tim fasilitator dari Pemkab Bekasi. semua berjalan lancar.Tidak ada hal yang sekiranya mempersulit pekerjaan. Antara LPM dengan KPM-nya juga dapat bekerja sama dengan baik, ” ungkap Kang Warso kepada awak media Swatantranews.
Hal tersebut dikuatkan oleh Ketua Udin, ” kalau belum selesai rasanya menjadi beban moral buat kita (lpm.red). ” jelasnya singkat.
Proses pengerjaan 15 rumah ini , menurut Kang Warso memakan waktu sangat relatif. Dengan masing-masing anggaran per KPM sebesar 20 juta rupiah, terinci 17,5 juta rupiah untuk bahan matrial dan 2,5 juta rupiah untuk tenaga tukang. Anggaran tersebut di kalkulasi kan untuk bangunan rumah berbentuk kotak sabun ber- ukuran 5×6. Dengan prioritas atap, dinding, lantai, dan mck (mandi cuci kakus).
Salah satu penerima manfaat Rutilahu yang kami (awak media. Red) temui dilokasi kediamannya di Dusun 2, Desa Sukabudi, Bp. Anda (62), pasutri lansia , dengan rutinitas sehari-harinya sebagai kuli tani, masih tinggal bersama dua orang anaknya, tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan rasa syukur yang luar biasa.
” Alhamdulillah iya, namanya rumah saya udah dibangun, saya bersyukur banget, sekarang rumah saya jadinya adem, tidur gee ora pake kipas angin lagi, terima kasih ama bapak LPM, juga ama bapak lurah IIM biar bisa naek jadi lurah lagi. Semangat bapak lurah biar naek lagi, semangat bapak LPM biar pada sukses. ” ucapnya dengan logat bahasanya, yang penuh haru.
Adapun, Bp. Banjar (80), seorang lansia yang tinggal bersama istri dan anaknya di Dusun 1 Rt. 001/002, juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemdes Sukabudi yang telah membantu menyalurkan program rutilahu tingkat kabupaten kepada dirinya.
Sedikit dijelaskan sebelumnya oleh Ketua LPM Udin dan bendaharanya Warso terkait sosialisasi kepada warga masyarakat yang telah masuk verifikasi dalam 40 kuota saat itu, namun terpangkas menjadi 15 kuota.
” lumayan agak kesulitan. Namun saat itu Kades Iim menyarankan agar diberikan pemahaman secara door to door saja, agar mereka lebih mengerti.” jelas Warso.
“Alhasil, ada yang menerima dan ada juga yang merasa kecewa. Tetapi semua bisa di redam dengan bahasa pemahaman yang baik dan bijak. Bahwa pemangkasan kuota ini bukan kemauan pihak desa, namun aturan dari pihak Kabupaten karena adanya pandemi COVID-19. ” lanjutnya lagi.
“Harapan saya, yang utama adalah semoga tahun depan anggaran Rutilahu baik yang dari Kabupaten maupun propinsi ditingkatkan lagi, sehingga BOP nya juga semakin meningkat, Dan keberadaan LPM di desa lebih diperhatikan lagi. Kalau bisa libatkanlah LPM dalam salah satu kegiatan didesa, agar anggota LPM juga bisa sejahtera,” pungkas Warso.
(cr/D4)