Tambun Utara, swatantranews – Pemerintah desa Sriamur memberikan apresiasi dan dukungan atas keinginan warga kampung Gabus bulak RT 04/02 Desa Sriamur soal normalisasi saluran irigasi sepanjang+- satu kilometer di Jalan Kong Isah Desa Sriamur Kecamatan Tambun utara.
” Adanya keinginan warga soal Normalisasi saluran irigasi di sepanjang jalan Kong Isah (Kampung Gabus bulak), tentunya akan kita dukung, untuk antisipasi banjir saat datangnya musim penghujan,” Kata Sumantrialih Sekdes Sriamur, Selasa (25/6).
Lanjutnya, Pemerintah desa Sriamur dalam waktu dekat akan mengelar Musdus (Musyawarah dusun) dalam menentukan garis kebijakan pembangunan diwilayah Sriamur, nantinya keinginan warga kampung Gabus bulak soal Normalisasi akan diajukan dalam Musrenbang baik tingkat desa maupun kecamatan Tambun Utara.
“Kenapa tidak, Untuk kemaslahatan warga Sriamur pada umumnya, pasti kita dukung (soal Normalisasi) tentunya akan kita ajukan sesuai mekanisme yang ada, tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Warga Kampung Gabus bulak bersama Ketua RT 04, Karto Ketua RW 02, Nurdin Ketua RW 03 dan sejumlah warga lainnya, memantau langsung, lokasi saluran buang yang berada di jalan Kong Isah yang sudah dangkal dan ditumbuhi rerumputan serta hal lainnya.
” Tentunya warga berharap, saluran pembuangan di sepanjang jalan Kong Isah agar segera dilakukan normalisasi melalui dinas terkait untuk antisipasi cegah bencana banjir di kampung Gabus bulak dan sekitarnya,” Kata Aris Ketua RT 04/02 Gabus Bulak Desa Sriamur.
Hal senada dikatakan Ketua RW 04, Keinginan masyarakat untuk normalisasi saluran di sepanjang jalan Kong Isah merupakan hal yang wajar, karena setiap musim penghujan, wilayah kampung Gabus bulak selalu saja tergenang air (banjir).
” Iya, Normalisasi saluran Kong Isah sudah sering diajukan oleh warga, akan tetapi hingga saat ini belum ada realisasinya,” Ujar Karto Ketua RW 04 Desa Sriamur.
Ditambahkan Ketua RW, Sebelumnya pemerintah desa Sriamur sudah merespon keinginan warga, dengan melakukan pemasangan U-ditch yang melintas di Kampung Gabus bulak, tetapi saluran di depannya tidak lancar, dampaknya masih terjadi banjir.
” Yah, tentunya kita juga berharap pemerintah dapat merespon keinginan warga soal Normalisasi, karena dampaknya (banjir) bukan hanya warga perkampungan, tetapi warga perumahan sekitar terdampak banjir, Kami juga berharap agar warga tidak membuang sampah di saluran yang ada, untuk menjaga kebersihan lingkungan,” pungkasnya.
(*/red)
