Karawang, swatantranews – Dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia 2025, Sebanyak 5.000 penari dari berbagai kalangan tampil dalam pagelaran perdana Tari Kolosal Tutungkusan Karawang di Lapangan Villagio Sumarecon, Sabtu (3/5/2025).
Acara ini digelar oleh Bagian Kesra Setda Karawang bekerja sama dengan Disdikpora dan Disparbud Karawang. Para penari terdiri dari masyarakat umum, guru, pelajar PAUD hingga SMA, 26 sanggar seni, serta 200 lebih penari profesional.
Lestarikan Seni Tari Jaipong
Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan H.Jaelani S.Pd,M.Pd mengatakan acara ini merupakan agenda yang memang di persiapkan untuk upaya melestarikan seni tari, tujuan utama peringatan ini untuk mempromosikan seni tari ke seluruh penjuru dunia agar menyadari nilai nilai seni tari.
“Faktanya seni tari menjadi simbol ikonik Karawang yaitu tari Jaipong yang sudah di kenal luas secara nasional bahkan mancanegara,” jelas H. Jaelani S.Pd,M.Pd.
Lebih lanjut dikatakannya, “Bahwa acara ini dapat memberikan pesan bahwa Karawang merupakan salah satu pusat kebudayaan seni tari secara Nasional dan ini untuk membuka minat dan antusias masyarakat, Agar terus dan tetap melestarikan warisan budaya Karawang yaitu tari Jaipong,”kata H Jaelani.
Ditempat yang sama Ketua DPRD Kab. Karawang H Endang Sodikin S Pd.I, S.H M.H mengajak kepada masyarakat Karawang untuk terus melestarikan seni tari khususnya tari jaipong karena ini simbol ikon Karawang.
Kegiatan ini harus terus dilestarikan sebagai implementasi dari UU No,5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan Jaipong Berasal Dari Karawang unsur G3 Goyang, Geol, Gitek ada di sana, ini bukti kuatnya akar budaya kita,”Ucapnya
Ia juga Mendorong Pemerintah agar terus memberikan ruang ekspresi bagi para seniman sanggar sanggar tari tidak selalu butuh bayaran yang mereka butuhkah adalah apresiasi dan panggung untuk menunjukkan karya,” kata H Endang Sodikin.
(*/Gobank)
