Muliaman dan Eep Bicara Hubungan Networking Alumni dengan Pandemi dan Megatrends

Kota Bekasi, Jawa Barat – Swatantra News

Bersama Alumni Senior, Muliaman Hadad dan Eep Saefulloh Fatah, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMAN 1 Bekasi menggelar Webinar Membahas Kekuatan Jejaring Kealumnian.

Satu tahun setelah pandemi Covid-19 melanda dunia, tak terkecuali Indonesia, memaksa semua orang tinggal di rumah dan hanya melakukan aktivitas luar secara terbatas tak membuat pengurus alumni IKA SMAN 1 Bekasi kehilangan cara untuk menggelar reuni akbar secara daring (online).

Tadi malam, Sabtu 10 April 2021, sebuah webinar bertajuk Temu Nasional Alumni SMAN 1 Bekasi diselenggarakan mengusung tema diskusi Bangkit di Masa Pandemi Dengan Mengoptimalkan Networking. Acara yang digagas oleh Komunitas 97 SMANSASI ini menggandeng dua alumni senior SMAN 1 Bekasi yang sudah berkiprah di level nasional dan internasional sebagai narasumber, yakni Muliaman Hadad dan Eep Saefulloh Fatah.

Acara dibuka saat waktu menunjukkan pukul 19.30 oleh sambutan Haris Faisal (Ketua Komunitas 97), Dr. Ekowati (Kepala Sekolah SMAN 1 Bekasi), Tubagus Hendra Suherman (Ketua Umum IKA SMANSASI) dan Ikhwan Syahtaria (Ketua Harian IKA SMANSASI).

Pada sesi pertama, Muliaman Hadad, yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar RI di Swiss dan Liechtenstein, membahas tentang megatrends, globalisasi dan networking alumni.

Ulasan menarik yang dibawakan oleh Muliaman yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK tahun 2013-2017 bercerita tentang makna baru globalisasi yang tercipta akibat pandemi ini. Salah satunya adalah tuntutan yang kuat untuk berkolaborasi, dan pentingnya digitalisasi. Situasi ini bisa dimanfaatkan untuk menguatkan jejaring kealumnian dan saling menjadi pendukung untuk mencapai target kesejahteraan setiap anggotanya. Dia juga mengingatkan bahwa alumni adalah “best ambassador” bagi almamaternya, jadi sebisa mungkin jadilah representasi yang memberi nilai positif.

Sesi kedua diisi oleh Eep Saefulloh Fatah yang merupakan pengamat politik nasional yang juga sebagai founder dan CEO Polmark. Tak kalah menarik, Eep berbicara tentang kreativitas mendadak yang dialami oleh kebanyakan orang saat terpaksa diam di rumah di masa pandemi ini. Dia menceritakan kisah beberapa orang yang sebelumnya mengira dirinya tak mampu melakukan sesuatu dari rumah, karena terpepet keadaan jadi bisa. Maka, jadilah di masa pandemi ini rumah sebagai pusat peradaban. Momen kebangkitan kreativitas ini bisa dimaksimalkan dengan memanfaatkan networking yang ada dalam tubuh alumni. Ikatan alumni bisa memposisikan diri untuk mengikat dan menjadi wadah kolaborasi. Sebelum menutup pembicaraan, Eep berpesan agar ikatan alumni segera mengambil langkah serius dan konkrit untuk membangun semacam platform networking yang efektif agar organisasi ini bisa naik kelas, dari sekedar paguyuban menjadi sebuah organisasi yang punya makna 5 (lima) Bakti Alumni bagi : almamater, guru dan siswa, sesama alumni dan masyarakat.

Tercatat sebanyak 774 orang pendaftar berantusias mengikut acara tersebut yang diantaranya adalah alumni lintas angkatan, para guru, serta siswa aktif di SMAN 1 Bekasi. Tepat pukul 22.00 acara ditutup dengan harapan dari Haris selaku penyelenggara, acara ini dapat memberikan banyak manfaat bagi orang banyak dan kita semua bisa bangkit di masa dan pasca pandemi ini.

(Red)

Pos terkait

banner 728x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *