Kab.Bekasi, swatantranews – Ketua RW 038 menyambut baik kegiatan lounching Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tingkat desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang di pusatkan di Posyandu Bougenville II RW 038 Vila Bekasi Indah 2 Sumberjaya Tambun Selatan.
” Alhamdulillah, Posyandu Bougenville II, yang berada di Sekretariat RW 038 Vila Bekasi Indah 2, ditunjuk sebagai lokasi lounching Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tingkat desa Sumberjaya,”Kata Andi Susiandi Ketua RW 038VBI 2 di Balai warga 038, Kamis (6/6).
“Terimakasih kepada Pemdes Sumberjaya dan Puskesmas Sumberjaya yang telah hadir di Balai warga RW 038 dan tentunya, Terimakasih juga kepada Ibu -Ibu Posyandu dan Tim Penggerak PKK RW 038, yang telah memberikan penyambutan dan pelayanan dengan baik, dalam acara Lounching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Semoga melalui giat hari ini warga RW 038 terhindar dari Stunting,” ujarnya.
Hadir dalam acara Lounching, Sekdes Sain mewakili PJ Sumberjaya, Kapuskes Sumberjaya, staf Kecamatan Tambun Selatan, DPPKB Desa Sumberjaya, Ibu Een Ketua TP PKK Desa Sumberjaya, Bimaspol, Babinsa, Ketua RW 038 Andi Susiandi, Ketua Posyandu Bougenville II, Kader PKK RW 038 dan sejumlah ibu hamil serta undangan lainnya.
Sementara itu, Kapuskes Desa Sumberjaya kecamatan Tambun Selatan menyampaikan, Untuk kegiatan Intervensi Stunting dari 64 Posyandu di Wilayah Sumberjaya ditargetkan akan selesai pada bulan Juni ini.
” Alhamdulillah, angka penurunan Stunting di Sumberjaya terus berkurang jumlahnya, Untuk sasaran kegiatan hari ini (di RW 038) ada 68 Balita dan 6 Ibu Hamil dan ada dua balita yang berisiko Stunting, dan nanti akan di lakukan Intervensi agar tidak menjadi Stunting,” Kata Rasito Kapuskes Sumberjaya Tambun Selatan di Balai warga RW 038 VBI2.
Lanjut Kapuskes, Sasaran utama dari Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, Balita dan Ibu Hamil serta Remaja putri juga masuk (akan diberikan Tablet Tambah Darah biasanya lewat Sekolah).
” Berharap tidak ada Stunting di RW 038 (RW Pa Andi), karena yang berisiko ada dua balita dan itu juga karena lahirnya prematur, Akan kita Intervensi berikutnya,” pungkasnya.
(*/red)