Kabupaten Bekasi, Swatantranews.com– Ricuh pagar laut di Tangerang, berdampak pada pemagaran laut di garis pantai Kecamatan Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi. Yang juga terdapat pemagaran laut sedang dikerjakan oleh PT TRPN ( Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara).
“Setahu saya, dulunya yang mengagas pelabuhan di Taruma Jaya, itu PT MAN.” Ujar H. Obing Fachrudin, Ketua BKMB Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Minggu (26/1).
Menurut H. Obing, rencana pelabuhan peti kemas di Tarumajaya merupakan upaya perluasan pelabuhan peti kemas Tanjung Priuk yang sudah melebihi kapasitas tampung.
“Rencana pembangunan pelabuhan peti kemas Tarumajaya, pertama kali di gagas oleh Plt. Bupati Bekasi, Tenny Wishramwan. Yang selanjutnya di lanjutkan Plt. Bupati Bekasi, Herry Koesaeri. Serta Bupati Bekasi, DR. H. Sa’adudin,” imbuhnya.
Berdasarkan keluhan para nelayan di pesisir pantai Kabupaten Bekasi (pada waktu itu-red) khususnya dari Kecamatan Tarumajaya. Bupati Bekasi dr. Hj. Neneng Hasanah Yasin, tidak memperpanjang perizinan pembangunan pelabuhan oleh PT. MAN.
“Sekarang, perizinan pemanfaatan ruang pantai, ada di tingkat provinsi Jawa Barat, jadi kita tidak tahu pasti apakah PT. TRPN memiliki izin atau tidak. Hanya, kami dari BKMB Bhagasasi, berharap pemerintah Provinsi Jawa mengkaji ulang perjanjian kerjasama sama (PKS) dengan TRPN lantaran adanya penyegelan kegiatan pagar laut (beberapa waktu lalu) oleh KKP lantaran belum mengantongi izin dasar Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL),” Tegas H. Obing Fachrudin.
Lebih lanjut, H. Obing memaparkan bahwa pembangunan pelabuhan pendukung pelabuhan peti kemas Tanjung Priok sudah dibangun di patimban di Kabupaten Subang. Jadi kurang signifikan jika di Taruma Jaya di bangun pelabuhan kembali.
“Apalagi, Pelabuhan Tarumajaya mengganggu alur laut nelayan Kabupaten Bekasi.” Ungkap H. Obing Fachrudin.
Selain mengganggu alur laut, penduduk pesisir pantai utara Kabupaten Bekasi adalah petambak ikan bandeng dan udang serta petani rumput laut berkualitas ekspor.
UMKM berbasis pemanfaatan hasil laut pun banyak terdapat di pesisir pantai Taruma Jaya. Seperti pengolahan kepiting untuk ekspor, pembuatan kerajinan dari kulit kerang di pantai Muara Tawar hingga pembuatan sirop dari daun manggrove.
“Banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir utara Kabupaten Bekasi. Termasuk untuk sektor pariwisata.” Ungkap H. Obing Fachrudin.
“Jadi, pembangunan Pelabuhan oleh PT. TRPN, dinilai kurang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bekasi.” Tutup H. Obing Fachrudin.
(*/red)