Atasi Tanggul Jebol Buni Bakti, Kades Sidi Sumardi Apresiasi Gercep BPBD Kabupaten Bekasi, PJT II dan BBWS

Babelan, swatantranews-  Kepala desa Buni bakti mengapresiasi gerak cepat (gercep) kolaborasi  dinas terkait (BBWS Ciliwung- Cisadane, PJT II, BPBD Kabupaten Bekasi ) soal keluhan warga, Jebolnya tanggul Saluran Pembuang (SP) atau kali  DT 8 di Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi beberapa waktu lalu, yang  mengakibatkan ratusan hektar area persawahan yang sedang masa pertumbuhan terendam banjir. Kondisi ini berdampak gagal panen.

Menanggapi situasi darurat ini, Unit Wilayah I Perum Jasa Tirta (PJT) II bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane menerjunkan sejumlah personil lengkap dengan peralatan penanggulan, serta  satu unit Ponton dan alat berat (beco) dari BPBD Kabupaten Bekasi.

” Alhamdulillah, Kolaborasi dengan sigap semua pihak untuk penanggulan tanggul jebol buni bakti, Pemerintah kabupaten Bekasi bergerak cepat dengan menurunkan alat berat (beco), bersama  Tim BBWS dan lengkap dengan peralatan kerja, serta Tim PJT II,” Kata Kades Sidi Sumardi di lokasi tanggul Jebol, Minggu (9/3).

Langkah-langkah perbaikan darurat telah dilakukan lanjut kades Sidi Sumardi, termasuk pemagaran memakai cerucuk bambu ( 300 batang) dan penutupan sementara dengan Besi Site fiel, serta  karung pasir dan material penahan guna mencegah kerusakan semakin meluas.

“Perbaikan tanggul ini menjadi prioritas utama agar air tidak terus meluap ke area pertanian dan permukiman warga,” imbuhnya.

“Kami bekerja sama dengan BBWS dan PJT II serta BPBD Kabupaten Bekasi,  untuk segera menanggulangi kerusakan ini. Harapannya, tanggul bisa kembali kuat dan musibah banjir tidak lagi mengancam sawah warga,” tandasnya.

Ditemui disela kegiatan penanggulangan tanggul yang jebol, General Manager Unit Wilayah I PJT II mengatakan, kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pasca tanggul jebol dari Saluran Pembuang (SP) DT 8.

“SP DT 8 ini merupakan saluran pembuang yang berasal dari limpasan sawah-sawah, keberadaan SP DT 8 ini cukup vital karena menghubungkan pembuangan dari Kabupaten Bekasi menuju laut, “ujar Udien Yulianto General Manager Unit Wilayah I PJT II, menggantikan Jhon Rico.

Menurutnya, jebolnya tanggul SP DT 8 ini dampak dari tingginya air kiriman, dan tanggul yang jebol ini merupakan titik kebobolan lama yang akhirnya menjadi rentan.

“Kami PJT II bersama BBWS Citarum, BPBD Kabupaten Bekasi dan Kepala Desa serta sejumlah petani (Gapoktan)  berusaha menanggulangi secepatnya, yang tersedia hari ini ada gio bag, sand bag, karung pasir, cerucuk, dan site file, “terangnya.

“Karena panjang tanggul SP DT 8 ini cukup besar (+-30 meter), kemungkinan akan selesai 1 hingga 2 hari kedepan, dan besok sore kita upayakan selesai,”ungkapnya.

Sejumlah petani dan Gapoktan berharap langkah cepat yang dilakukan pemerintah dan instansi terkait dapat segera mengatasi permasalahan ini, agar lahan pertanian mereka bisa panen dengan hasil yang berlimpah.

(*/red/Boby)

Pos terkait

banner 728x250