Bekasi, swatantranews- Kisruh soal salah titik lokasi kegiatan Proyek pembangunan drainase di Jalan Kampung Wates-Pintu Air yang dikerjakan oleh CV RO Martabe menuai sorotan dari Pemerintah Desa Kedung Jaya. Pasalnya, proyek yang menelan anggaran APBD Tahun 2025 sebesar Rp 1.251.243.632,00 tersebut, pada awalnya diajukan oleh Pemdes Kedung Jaya Kecamatan Babelan.
” Miris, pelaksanaan kegiatan justru dilaksanakan di Kampung Kedaung, Jalan Pertamina, Desa Kedung Pengawas, tidak sesuai apa yang ada di papan kegiatan, Kampung Wates – Pintu air (Ini lokasi desa Kedung Jaya-red),” Kata Sekdes Uwih Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan dengan nada kesal, Selasa(6/5).
Lanjutnya, Seraya merasa keberatan atas lokasi pelaksanaan pekerjaan. Menurutnya, sesuai nama kegiatan, drainase seharusnya dibangun di Kampung Wates, wilayah Desa Kedung Jaya, bukan di Kampung Kedaung yang berada di wilayah Desa Kedung Pengawas.
“Kalau memang dialihkan ke wilayah lain, kami mempertanyakan dasar pengalihan kegiatan tersebut. Harusnya proyek ini untuk wilayah kami, sesuai dengan nomenklatur kegiatan, “ujarnya.
“Untuk selanjutnya, saya akan bersurat dan meminta klarifikasi dari pihak terkait mengenai alasan dan legalitas pengalihan lokasi pembangunan,” tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pelaksana proyek maupun instansi terkait mengenai perubahan lokasi pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Proyek ini menjadi perhatian masyarakat, mengingat anggaran yang cukup besar dan kebutuhan drainase yang mendesak di wilayah Kampung Wates. Warga berharap agar pembangunan sesuai perencanaan awal agar manfaatnya tepat sasaran.
(*/red/boby)