Bekasi, SwatantraNews – Tersiar kabar kekisruhan di dalam kepengurusan organisasi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI ) Kab.Bekasi, sempat menjadi buah bibir banyak pihak, Ada apa dan mengapa…?
Dari info yang dirangkum, Adanya ke kisruhan ditubuh SMSI Kab Bekasi antara pengurus dengan ketua DA sudah menjadi rahasia umum, Adanya ketidak harmonisan didalam tubuh organisasi ditenggarai oleh krisis kepercayaan yang sudah tidak dapat ditolerir lagi.
Sekretaris SMSI Kabupaten Bekasi, RF Rochmatillah mengatakan, adanya pemberitaan ini merupakan manifestasi dari kekecewaan teman-teman yang sudah pada puncaknya, sehingga rekan-rekan mengambil langkah pemberitaan agar SMSI Jabar untuk segera menanggapi surat mosi tidak percaya.
“Kami selaku anggota dan pengurus SMSI Kabupaten Bekasi membuat surat Mosi tidak percaya terhadap kinerja ketua SMSI Kabupaten Bekasi, yang sudah disampaikan ke SMSI Propinsi Jawa Barat, surat lanjutan yang ke dua (2) juga sudah disampaikan ke SMSI propinsi Jawa Barat, dengan tembusan SMSI pusat di Ibukota Jakarta, namun sampai sekarang belum ada keputusan dari SMSI Propinsi Jawa Barat,” kata Sekretaris SMSI Kabupaten Bekasi, RF Rochmatillah, dengan tegasnya.Kamis(29/9).
Lanjut RF Rochmatillah, mestinya SMSI Jabar, dalam hal ini sebagai pengayom, kiranya dapat dengan segera melakukan langkah -langkah kongkret agar permasalahan yang terjadi di tubuh SMSI Kab Bekasi dapat segera terselesaikan.
“Kami pengurus Kab Bekasi mendesak kepada SMSI Jabar untuk menyegerakan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bekasi, karena ini bersifat penting dan harus disegerakan. Kami juga mohon kepada SMSI Pusat sudi kiranya membantu, agar masalah krisis kepercayaan tentang kepemimpinan ketua SMSI Kabupaten Bekasi segera selesai dan tidak berlarut-larut, demi menjaga marwah dan nama baik SMSI khususnya di Kab Bekasi. Kearah yang lebih baik dan Sejahtera,” pungkas RF Rochmatillah.
Sementara itu Sekretaris SMSI Jawa Barat Ahmad Syukri yang akrab disapa kang Ari ketika di konfirmasi via selular mengatakan sedang menyiapkan waktu untuk melakukan konfrontir atau klarifikasi kedua belah pihak.
“Ya rencananya mau di konfrontir kita panggil ke Jawa Barat untuk di pertemukan antara pengadu dan teradu, di klarifikasi kan intinya begitu, supaya jelas duduk perkaranya agar segera terselesaikan, saat ini saya lagi cari waktunya kapan,” ucap Kang Ari.
(*/red)