Indramayu, swatantranews.com – Program pemerintah Kotaku (Kota Tanpa Kumuh ) melalui Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat ( BPM ) dalam bentuk pembangunan Infrastruktur “Livelihood” tahun 2020, Gedung Pengolahan Mangga Sukalila yang berada di desa Sukalila, kec. Jatibarang, kab. Indramayu terlihat senyap, seolah terbengkalai tanpa ada aktivitas Kegiatan.
Diketahui, Program Kotaku merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.”
Program Kotaku dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama (nakhoda). Tujuan umum program ini adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.
Sumber informasi ‘ST’seorang warga masyarakat desa Sukalila yang enggan disebut langsung, Bahwa Kabupaten Indramayu mendapat dua paket Program kotaku yang diarahkan dalam bentuk pemberdayaan usaha ekonomi produktif berbasis komunitas ( livelihood ) tahun 2020 berupa paket infrastruktur bangunan rumah produksi.
“Dari 11 desa/kelurahan sasaran, Dua desa yang mendapat program tersebut, Yaitu Desa Sukalila Kec.Jatibarang dan Desa Karangsong Kec.Indramayu berupa gedung kegiatan usaha ekonomi produktif olahan mangga (sukalila) dan olahan ikan berupa baso ikan ( Karangsong),” Ujar ST kepada awak media, Sabtu (1/1/2021)
Lanjutnya, Dengan begitu, Masyarakat dengan sumber daya alam maupun manusianya bisa meningkatkan taraf kehidupan melalui penggalian potensi unggulan lokal, yang mampu menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat. Dan sangat di sayangkan, Gedung Pengolahan Mangga Sukalila terlihat terbengkalai tanpa ada aktivitas kegiatan apapun.
” Saat selesai di bangunnya gedung Pengolahan Mangga Sukalila, Saya berharap kegiatan yang akan dilaksanakan terkait produk produk pengolahan mangga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Lha.. Justru yang ada saya prihatin melihatnya, karena tidak ada pelatihan pengolahan mangga menjadi sebuah produk. Baik pelatihan dari dinas kabupaten ataupun pelatihan dari pemerintah desa tidak ada. Justru yang ada gedung tersebut terbengkalai begitu saja tanpa ada aktivitas kegiatan apapun dari awal berdiri,” tandasnya.
” Sebagai warga, saya berharap pemerintah kabupaten Indramayu ataupun pemerintah desa Sukalila kiranya memperhatikan fungsi di bangunnya gedung tersebut,” tutupnya.
(*/red/ Cp )