Kabupaten Bekasi, Swatantranews.com
Hari Raya Iedul Adha atau Iedul Qurban adalah pengejawantahan dari hikayat Nabi Ismail AS yang bersedia dirinya di sembelih atau dikorbankan oleh ayahnya, yakni Nabi Ibrahim AS sebagai bentuk ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.
Kepatuhan Nabi Ismail AS atas ayahnya, dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS, yang berkenan mengorbankan anak yang dicintainya demi tegaknya agama tauhid. Digantikan dengan seekor domba sebagai ganti Nabi Ismail disaat pedang yang di pakai Nabi Ibrahim AS menyentuh leher Nabi Ismail AS untuk di semblih.
Perebahan sapi untuk disemblih
Bentuk kepatuhan dan ketakwaan terhadap orang tua dan Allah SWT yang dicontohkan oleh Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS, yang digantikan dengan domba, dilaksanakan oleh umat Islam pada Hari Raya Iedul Adha.
Sehingga umat Islam di seluruh dunia dengan suka rela menyisihkan sebagian rejeki untuk membeli hewan ternak untuk dikurbankan pada Hari Raya Iedul Adha. Sekaligus pelaksanan perintah Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al Hajj ayat 34 yang artinya ;
“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direjekikan Allah kepada mereka, maka Tuhan mu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk dan patuh (kepada Allah SWT)”.
Selain itu, dalam Surat Al Kautsar ayat 2, Allah SWT berfirman yang artinya;
“Maka sholatlah kamu untuk Tuhan-mu dan berkubanlah.”
Pemotongan tulang
Berkurban juga menjadi amalan yang pahalanya berlipat ganda. Hal itu masyhur dalam satu riwayat dari Zaid bin Arqam, ia berkata atau mereka berkata:
“Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka bertanya, “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Pada Hari Raya Iedul Adha tahun 1443 H atau tahun 2022, mesjid Jami Al-Muhajirin, perumahan Sinar Kompas Utama (SKU), Desa Mekarsari Kecamatan Tambun Selatan, menerima hewan qurban dari jama’ah mesjid. Dan akan disalurkan untuk penduduk di sekitar mesjid dan yayasan yang telah mengirimkan proposal.
Pencacahan Daging Qurban
“Alhamdulillah, kami menerima 30 ekor kambing dan 6 ekor sapi dari jama’ah yang berkorban pada tahun ini.” Ujar H. Burhanudin, S. Pd. MM, Ketua DKM Mesjid Jami Al-Muhajirin kepada Swatantranews.com.
Menurut H. Burhan, panggilan akrab ketua DKM Mesjid Al-Muhajirin, pemotongan hewan qurban diharapkan disaksikan oleh yang berkurban. Dan daging hewan qurban diberikan bagi warga sekitar mesjid sebagi ring satu. Kampung Comot dan pinggir rel sebagai ring 2 dan yayasan sebagai ring 3.
Diharapkan, dari hewan qurban yang disembelih, didapatkan 800 kantong dengan berat 1,5 kilogram yang akan disalurkan kepada masyarakat.
Masih menurut H. Burhan, semua hewan qurban yang ada di mesjid Jami Al-Muhajirin sudah di verifikasi oleh Dokter Hewan yang tinggal di perumahan SKU, yang juga jama’ah mesjid. Semua hewan dinyatakan sehat dan layak konsumsi tidak terjangkit Pemyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang saat ini melanda.