Kab.Bekasi, swatantranews – Sungguh miris nasib petani yang ada di Desa Suka Maju Kecamatan Tambelang Kab.Bekasi, Kemana harus mengadu, Meminta solusi Kepala desa (M.Sarih-red) Jawabannya Tak Ada Dana buat Petani, Mendatangi Kantor Penyuluh atau PPL Kecamatan Tambelang tidak ada Solusi dan jawaban pasti malah di lempar ke dinas, Hal ini dilakukan Petani lantaran puluhan hektar petakan sawah mereka (yang ada saat ini) dilanda kekeringan.
“Ya, Kami yang tergabung dalam Kelompok Tani 15 dan 16 desa sukamaju, (Jum’at 26/7/2024) sudah mendatangi Kantor PPL kecamatan Tambelang untuk meminta solusi agar petani desa sukamaju bisa menggarap sawah seperti biasa, Namun sangat disayangkan, atas pengaduan tersebut tidak ada solusinya dari pihak PPL kecamatan Tambelang,” Kata Karno Kelompok Tani Desa Sukamaju Tambelang, Sabtu (27/7) kepada awak media.
” Saat itu ada arahan dari PPL kecamatan Tambelang harus membuat proposal pengajuan untuk pompa air ke pihak dinas pertanian kabupaten Bekasi,” tambahnya.
Lanjutnya, Waktu itu kelompok tani dengan tegas bertanya kalau memang mengajukan proposal pengadaan pompa air itu prosesnya tidak sebentar bisa sampai berbulan-bulan atau tahun depan baru turun atau mungkin tidak sama sekali turun.
” Kami kelompok Tani merasa kecewa atas jawaban PPL yang saling lempar ke Kepala Dinas, Padahal konon katanya PPL sebagai bapaknya petani, Setidaknya survei kelapangan atau memberikan solusi lainnya, Kami berharap dalam kurun waktu satu minggu, PPL kecamatan Tambelang harus sudah ada solusinya dan turun kelapangan, Sesuai slogan MAKIN BERANI (Mantapkan Kinerja Bekerja dan Melayani),” ujar Karno.
Untuk mendapatkan solusi kekeringan puluhan hektar petakan sawah, Karno perwakilan dari kelompok tani 15 dan 16 Sukamaju atas dasar keluhan dan penderita yang sama sehingga mempunyai insiatif secara langsung menghadap kepala desa sukamaju (Kades M.Sarih) langsung untuk menyampaikan keluh kesah para petani desa sukamaju yang miris dan tidak ada fasilitas untuk petani
” Ternyata jawaban Kades M Sarih lebih parah dari PPL, Soal keluhan kelompok tani 15 dan 16 terkait meminta pompa air, secara tidak langsung menolak pengajuan karena tidak adanya anggaran,” kata Karno
Dikatakan Karno, kalau memang tidak ada anggaran terus kan bisa memakai anggaran ketahanan pangan, atau dana talangan lainnya karena bentuknya urgent.
“Agar petani desa sukamaju khususnya kelompok tani 15 dan 16 bisa menyawah seperti kelompok tani lain di wilayah desa sukamaju sendiri yang sudah mendapatkan bantuan pompa air, kenapa Kelompok 15, 16 dianak tirikan,” tandasnya.
Kondisi yang ada saat ini, Kelompok tani berjibaku menggunakan pompa air (sedot dari kali ) dengan cangkupan air yang minim sekali itu pun sangat jauh dari petakan sawahnya dan harus menggunakan selang yang cukup panjang, BBM, sewa Mesin dan operasional yang cukup lumayan terbebani, berharap air baku bisa sampai kepetakan yang jauh.
Karno berharap, setidaknya hal ini menjadi sebuah PR yang besar bagi pemerintah kecamatan Tambelang khusus, Karena pemerintah desa sudah angkat tangan buat bantu Mesin pompa air untuk petani,
” Berharap hal ini juga jadi atensi buat PJ Bupati Bekasi H.Dani Ramdan, dengan slogan MAkin BErani harus dilakukan dengan Gercep, Sat set satset dalam menangani keluhan kelompok tani 15 dan 16 desa sukamaju, Kecamatan Tambelang,” pungkas Karno.
(*/red/cr.idunk)