Bandung, SwatantraNews- Koperasi DADALI MANDIRI SEJAHTERA Kota Bekasi, bersama Kelompok Tani Hutan (KTH) Rumah Kaum Jayakarta ke Paguyuban Pegiat Maggot – BSF Nusantara Provinsi Jawa Barat , dengan pendamping Dari Comunity Development PT ANTAM Tbk UBPP Logam Mulia, Kamis.27/10/2022
Dalam kunjungan tersebut, Paguyuban Pegiat Maggot – BSF Nusantara memilihkan 2 lokasi sebagai lokasi tujuan study banding.
1. pengelolaan s.o.d skala rw, di rw 2 Kelurahan Babakan Penghulu Kecamatan Cinambo Bersatu Kota bandung. Di mana 60% lebih warganya sudah melakukan pemilahan sampah dari rumah, sebagian kecil setor s.o.d ke Bale Edukasi Maggot (BEM) Bebedahan. Untuk diolah dengan #biokonversibsf , yang hilirnya #PakanTernakMurah #HilirSODTernakTaniIkan menuju #KetahananPanganMandiri #mengurangisampahdarisumber sehingga #SampahOrganikBukanUntukTPA #NoSolidWasteForLandFill. Insyaa Allah ini adalah sebuah perjalanan panjang #NOLkanSOD ,#ManfaatkanSampah , #MembirukanLangitHijaukanBumi , #RestoreOurEarthChallenge.
Selain menjalin tali ukhwah-persaudaraaan kata Kang Ardi, banyak hal yang Kami dapatkan di pagi hingga menjelang malam kamis, 27 Oktober 2022. betapa situasi Kampung Bebedahan yang tidak jauh berbeda dengan kondisi Kota Bekasi dan Jatinegara Kaum, permukiman yang padat , pengelolaan skala rw, adalah hal-hal yang menantang bagi Kami untuk tetap digaris keyakinan ini hingga selesai.
Sebagai tamu undangan koperasi Dadali Mandiri Sejahtera (DMS) menyempatkan hadir diacara study banding dalam hal pembudidayaan dan pengolahan magot, pastilah akan banyak ilmu yang sangat berfuna untuk diterapkan di lingkungan warga yang notabene pemukiman padat.begitupun KTH Rumah Kaum Jakarta.
KTH Rumah Kaum Jayakarta adalah generasi pejuang, cicit dan cucu dari Nama Besar Pangeran Jayakarta dan Pangeran Sanghyang, nama lain kelompok ini adalah LGKaum (Lintas Generasi Kaum), yang merupakan sebuah titik di mana Paguyuban Pegiat Maggot – BSF Nusantara pertama kali menapakkan kaki di @Ibu Kota Negara Indonesia , sampai hari ini di Jatinegara Kaum pula titik koordinasi PPMN DKI Jakarta .
Setelah shalat dzuhur berjama’ah dan makan siang bersama di alam terbuka taman RW 2 bebedahan babakan penghulu. Kami menuju Mall yang sangat luar biasa dalam pengelolaan sampahnya, sampah organik (s.o.d), termasuk sampah anorganik berpotensi daur ulang, sehingga Mall ini hanya membuang sampahnya yang berujung ke TPA berupa residu yang benar-benar tidak bisa diolah. Mungkin baru satu-satunya Mall di Indonesia atau bahkan di seluruh dunia. PVJ Mall Bandung kependekkan dari Paris Van Java. Menurutnya PVJ Mall maksimal hanya membuang sampah 2 kali dalam seminggu, bahkan tidak jarang 1 kali dalam 1 bulan, dengan volume 10m3. Menurut penjelasan petugas di sana 1 kali dalam 1 bulan tidak susah sebenarnya, namun ada satu-dua hal yang jadi pertimbangan.
Di Mall Ini kita belajar bahwa tagar #SampahOrganikBukanUntukTPA #NoSolidWasteForLandFill bukan mimpi yang tak terbeli, melainkan cita-cita yang kasat mata.
Direktorat Pengelolaan Sampah – KLHK Ditjen PSLB3 KLHK Ditjen PPKL KLHK Ditjen PPI KLHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Kang ardhi sebagai ketua paguyuban penggiat maggot nusantara (PPM)Nusantara menyampaikan, Ucapan terimakasi kepada seluruh peserta yang hadir dan sangat mengharapkan kelompok yang baru dan yang sudah lama berjalan agar lebih meningkatkan lagi target produksi dan berinovasi untuk masa yang akan datang dan semakin berat,agar kita semakin mempererat tali silahturahmi antar penggiat pungkasnya
Hal senada dikatakan Mistara Sastra Wijaya yang akrab dipanggil pakis, beliau menitik beratkan pada hilir,sebab yang namanya ide untuk membuat perubahan tentunya tidak hanya pada hulunya saja haruslah berakhir di hilir.
“Dari hasil panen maggot ini selain bisa diperjual belikan secara langsung tentunya bisa juga dibuat olahan pakan ternak,bahkan untuk semua hewan ternak baik berupa pakan maupun pupuk organik buat tumbuhan,” ucap nya.
(*/blak)