Kabupaten Bekasi, Swatantranews.
Molornya penetapan nama tiga besar calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi oleh Panitia Seleksi (Pansel) menimbulkan pertanyaan di kalangan aparatur sipil negara (ASN) dan juga kalangan masyarakat luas.
Pertanyaan itu timbul, lantaran biasanya dalam setiap kali diselenggarakan open bidding atau lelang jabatan, panitia seleksi (Pansel) dalam setiap proses, termasuk penentuan hasil seleksi, tak pernah molor dari jadual.
”Jadi wajar banyak yang bertanya, ada apa gerangan ? Mengapa untuk menentukan tiga nama hasil seleksi saja sampai molor ?.” ujar satu ASN Pemkab Bekasi kepada Swatantranews.com. Jum’at (18/06).
Sekretaris Daerah sejatinya merupakan jabatan tertinggi dalam organisasi pemerintahan daerah. Oleh karenanya, siapa calon Sekda Kabupaten Bekasi menggantikan H. Uju yang akan purna bakti bulan depan, sangat ditunggu kalangan ASN Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Siapa yang akan menjadi Sekda, para ASN pastinya sudah bisa menerka-nerka bagaimana pola dan ritme Sekda tersebut memimpin organisasi pemerintahan daerah. Jika Si A yang menjadi Sekda, gayanya akan seperti apa dan jika Si B, akan seperti apa.
Melalui jejaring Facebook, penulis mencoba melempar pertanyaan terkait molornya penetapan tiga besar calon Sekda tersebut. Jawabannya pun beragam. Dedi Juneska (jurnalis) misalnya berkomentar, masih tarik ulur dulu.
Di sisi lain Panitia Seleksi Jabatan Sekda Kabupaten Bekasi, pun tidak memberikan informasi apa pun terkait molornya penetapan tiga besar (dari tujuh orang ikut serta) yang mengikuti seleksi tersebut.
Tentunya Panitia Seleksi telah melakukan test kepada seluruh calon Sekda dan telah memberikan skor penilaian atas rangkaian test yang dilakukan. Seyogyanya tanggal 16 Juni 2021 lalu, Pansel mengumumkan 3 (tiga) besar calon Sekda berdasarkan skor atau nilai yang di raih masing-masing peserta. (Agus)
