Kabupaten Bekasi, Swatantranews.com
Banyak khayalak beranggapan bahwa masuk sekolah madrasah, baik tingkat Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah tidak memiliki masa depan yang cerah dan tidak mungkin di terima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) apalagi sampai di terima di universitas ternama di luar negeri, seperti Universitas Al-Azhar, Mesir.
Sekolah Madrasah, hanyalah dianggap sekolah buangan dari siswa-siswi yang tidak diterima di sekolah negeri. Bahkan sering dianggap sebagai sekolah untuk golongan menengah ke bawah. Tidak ada prestise (kebanggaan) sama sekali jika bersekolah di sekolah Madrasah.
Di tengah pandangan negative masyarakat terhadap sekolah madrasah, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Bekasi, yang terletak di Desa Karang Asih Kecamatan Cikarang Utara, terus bebenah diri. Hingga sejajar bahkan lebih baik dari 77 MAN yang ada di Jawa Barat.
“Alhamdulillah, sekarang kami berada di peringkat 7 dari 77 MAN yang ada di Jawa Barat.” Ujar Amal Basyari, Kepala Sekolah MAN 1 kepada Swatantranews.com di ruang kerjanya. Rabu (24/06).
Selain itu, MAN 1 Kabupaten Bekasi di tunjuk oleh Kementerian Agama sebagai MAN Riset. Yang akan mengkaji ilmu agama maupun ilmu teknologi informasi. Sehingga akan menghasilkan insan-insan agamis yang tidak hanya paham ilmu agama tetapi juga sangat menguasai ilmu teknologi, baik ilmu fisika, kimia, biologi maupun matematika sebagai dasar ilmu pengetahuan teknologi yang berbasis sceintis seperti halnya teknologi informasi saat ini.
Salah satu buah keberhasilan dari kerja keras jajaran tenaga pendidik dan tenaga pendidikan di MAN 1 adalah banyaknya lulusan MAN 1 di terima di PTN melalui jalur undangan dari PTN, seperti Universitas Padjajaran (Unpad), Univ. Diponegoro (Undip), Univ. Negeri Jakarta (UNJ) dan lain sebagainya.
“Jika UIN (Universitas Islam Negeri), sudah pasti banyak lulusan MAN 1 di terima.” Ujar Amal masgul.
Yang lebih menggembirakan, lanjut Amal, adalah lulusan MAN 1 di terima di Unversitas Al-Azhar. Dan saat ini, MAN 1 telah menjalin kerja sama dengan Lembaga Alumni Eropa (LAE) guna sukses study di Jerman.
Sehingga dapat dimaklumi, banyak siswa didik yang berbondong-bondong mendaftar ke MAN 1. Tercatat ada 600 lebih siswa mendaftar di MAN 1. Namun karena daya tampung MAN 1 hanya 360 siswa, maka tidak semuanya diterima di MAN.
“Kita sesuai daya tampung saja. Dan setiap kelas hanya di isi 36 siswa/i.” Ujar Amal menutup pembicaraan. (Red).